Selasa, 03 Agustus 2010

KONTINUITAS SHOPFRONT PADA KORIDOR PERBELANJAAN (sebuah abstraksi)

Pertokoan merupakan elemen penting dalam membentuk suatu kegiatan komersil pada sebuah kota. Kualitas desain pertokoan yang baik mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas dari lingkungan perbelanjaan tersebut. Ketertarikan pembeli pada suatu pertokoan sangat dipengaruhi oleh penampilan dari shopfront pertokoan tersebut. Desain shopfront yang baik merupakan salah satu cara mempromosikan barang dagangan dan aset yang baik bagi sebuah toko. Hal ini merupakan salah satu alasan bagi setiap toko untuk merancang shopfront-nya sedemikian rupa agar menarik perhatian pembeli.

Permasalahan yang terjadi disini ialah bahwa dengan alasan diatas, pertokoan berlomba-lomba untuk merancang shopfront-nya semenarik mungkin tanpa mempertimbangkan kesatuan rancangan shopfront satu sama lain. Hal ini menimbulkan kesan tatanan shopfront yang semrawut, tidak ada kontinuitas yang terjadi pada kawasan perbelanjaan itu. Permasalahan ini terjadi di kota Bandung khususnya pada koridor perbelanjaan Jl. Dalem Kaum. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa aspek-aspek yang turut mempengaruhi terbentuknya suatu kontinuitas shopfront pada koridor perbelanjaan, serta aktifitas yang ditimbulkan oleh tatanan desain shopfront tersebut.

Karakter dan kontinuitas shopfront pada suatu koridor perbelanjaan ditentukan oleh elemen-elemen desain shopfront itu sendiri. Elemen-elemen desain tersebut ialah fascia ( papan nama toko ), stallriser, pillasters, console, shop window, entrance, dll. Elemen-elemen tersebut biasa dipakai pada pertokoan di luar negeri khususnya di Inggris. Di Indonesia, khususnya pada koridor perbelanjaan Jl. Dalem Kaum Bandung, penggunaan elemen-elemen desain shopfront tidak selengkap seperti yang digunakan di luar negeri, tetapi ditemukan beberapa elemen yang digunakan yaitu fascia, shop window, dan entrance.

Setelah dilakukan penelitian, ditemukan bahwa penggunaan elemen-elemen fascia, shop window, dan entrance tidak konsisten pada tiap-tiap pertokoan di koridor perbelanjaan tersebut. Elemen-elemen desain yang membentuk suatu karakter shopfront itu tidak saling berintegrasi terhadap pertokoan di sekitarnya, dan memutuskan kontinuitas secara fisik dan visual.

Desain shopfront itu juga mempengaruhi aktifitas yang terjadi disekitarnya. Kegiatan yang penting terjadi pada sebuah koridor perbelanjaan ialah akses ke dalam pertokoan dan kegiatan window shopping. Desain shopfront dengan penggunaan shop window dan entrance yang baik memicu terjadinya kegiatan window shopping tersebut. Dan kegiatan inilah yang diharapkan terjadi pada suatu koridor perbelanjaan tanpa terputus kontinuitasnya oleh karena shopfront yang tidak memadai.

Shopfront turut mempengaruhi image dan karakter sebuah koridor perbelanjaan. Sebagai sebuah ruang kota, koridor perbelanjaan perlu memiliki image dan karakter yang baik, serta memberikan fasilitas pertokoan dengan akses yang baik, aman, dan nyaman dalam berkegiatan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dengan memberikan pengetahuan tentang pentingnya suatu desain shopfront yang kontinu dalam membentuk suatu image dan karakter yang baik pada sebuah koridor jalan perbelanjaan sebagai ruang kota.

YWS

2 komentar:

  1. Terimakasih Mas Yoseph Sharenya
    Salam kenal dan sukses selalu

    BalasHapus
  2. Sama-sama Mas Lulus Sutopo...
    smoga artikel2 ini ada manfaatnya buat kita semua

    salam kenal dan sukses selalu!

    BalasHapus